Motif Batik Bali

Motif batik bali bisa dikatakan tidak memiliki batasan dalam hal mengekspresikannya. Hal ini dikarenakan karena masyarakat bali memang dikenal dengan masyarakat yang open mind. Hal ini kemudian dipadu dengan hinduisme yang senantiasa melebur dengan ragam kehidupan, namun tetap tegas dalam menjalani kehidupan.

Inilah yang menjadikan motif batik bali sendiri banyak terinspirasi dari segala gal yang berada dibali sendiri. Maka tak heran kemudian jika kemudian jika motif yang ada pada batik bali dipengaruhi oleh histori terutama pada jaman sansekerta, atau pewayangan.

Hal lain yang indentik dengan batik bali dibanding dengan batik lainnya adalah pembuatan batik bali lebih banyak dilakukan secara modern, dibandingkan dengan batik jawa yang mengedepankan pakem yang harus selalu dengan proses tulis secara manual.

Batik bali banyak sekali menggunakan mesin digital yang bekerja, cap dan printing. Akan tetapi tidak semua dilakukan secara modern, ada beberapa yang dibuat secara manual dengan canting tulis ataupun tenun.

Batik bali secara warna cenderung meriah dan ceria. Akan tetapi selain meriah dan kaya warna, batik ini identik dengan motif gambar apa saja yang kemudian diseragamkan dengan adanya motif gambar dengan latar bahan yang bergelombang pada setiap batik di bali.


 TIPS MERAWAT BATIK

    • Batik memang sedang tren. Namun, bisa jadi belum banyak orang yang mengetahui cara merawat pakaian batik agar warnanya tetap awet. Berikut ini sejumlah cara alternatif merawat batik kesayangan.

      1. Saat mencucinya, gunakan sabun pencuci khusus untuk kain batik yang banyak dijual di pasaran.

      2. Atau, cuci kain batik dengan shampo rambut. Sebelumnya, larutkan shampo di air sampai tak ada bagian yang mengental. Lalu, celupkan kain batik.

      3. Mencuci batik juga bisa dengan menggunakan buah lerak atau daun tanaman dilem yang sudah diredam air hangat. Caranya, remas-remas buah lerak atau daun dilem sampai mengeluarkan busa, lalu tambahkan air secukupnya, dan siap untuk mencuci batik. Aroma buah lerak mampu mencegah munculnya hewan kecil yang bisa merusak kain.

      4. Saat mencuci batik, jangan pakai deterjen dan jangan digosok. Jika batik tak terlalu kotor, cukup rendam di air hangat. Tapi jika benar-benar kotor, misalnya terkena noda makanan, bisa dihilangkan dengan sabun mandi atau kulit jeruk. Caranya, cukup dengan mengusapkan sabun mandi atau kulit jeruk di bagian yang kotor tadi.

      5. Sebaiknya, jangan mencuci batik dengan mesin cuci.

      6. Saat akan menjemurnya, batik yang basah tak perlu diperas. Dan jangan menjemurnya langsung di bawah sinar matahari. Jemurlah di tempat teduh atau diangin-anginkan hingga kering.

      7. Saat menjemurnya, tarik bagian tepi batik secara perlahan agar serat yang terlipat kembali ke posisi semula.

      8. Jika sudah dijemur, hindari menyetrika batik secara langsung. Jika batik tampak sangat kusut, semprotkan sedikit air di atas kain batik lalu letakan sehelai alas kain di atasnya, baru diseterika.

      9. Bila Anda ingin memberi pewangi atau pelembut kain pada batik tulis, jangan semprotkan langsung pada kainnya. Sebaiknya, tutupi dulu batik tulis dengan koran, lalu semprotkan cairan pewangi dan pelembut kain tadi di atas koran.

      10. Jangan semprotkan parfum atau minyak wangi langsung ke kain batik, terutama batik sutera dengan pewarna alami.

      11. Simpan batik kesayangan Anda dalam plastik agar tak dimakan ngengat. Saat disimpan dalam lemari jangan diberi kapur barus, karena zat padat ini sangat keras dan bisa merusak batik.

      12. Cara lain agar batik tak dimakan ngengat, beri sedikit merica yang dibungkus tisu di lemari tempat menyimpan batik. Atau, letakkan akar wangi yang sudah dua kali melalu proses pencelupan dalam air panas dan dijemur hingga kering.

      Sumber: Majalah Nova

Related product you might see:

Share this product :

Posting Komentar